Jawablahpertanyaan di bawah in (10 menit) •Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pra-Rancangan Tapak! •Jelaskan apa yang dimaksud dengan-Pra-Rancangan massa bangunan gedung negara! •Jelaskan perbedaan antara perkiraan biaya awal pada tahap Konsepsi BGN dengan Pra-rancangan BGN LATIHAN CDownload Free PDFDownload Free PDF. Apa yang dimaksud dengan proses-proses perangkat lunak?. Apa yang dimaksud dengan proses-proses perangkat lunak?. Apa yang dimaksud dengan proses-proses perangkat lunak?. Apa yang dimaksud dengan proses-proses perangkat lunak?ksl ung1. Apa yang dimaksud dengan proses-proses perangkat lunak?
PengertianPrototype Adalah Sebagai Berikut Perlu Anda ketahui bahwa pengertian prototype adalah proses perancangan sistem dengan membentuk contoh dan standar ukuran yang akan Anda kerjakan nantinya. Jika anda memakai metode prototype, para pengembang dan pelanggan akan saling berinteraksi sampai hasil yang terbaik keluar.
Bagi kamu yang berkecimpung di dunia desainer maupun developer, kamu wajib tahu apa itu prototype. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan dan mempresentasikan produk versi awal. Prototipe atau prototype adalah metode pengujian konsep yang berperan penting dalam pengembangan suatu produk. Bukan hanya di bidang teknologi, prototype juga bisa kamu temui di hampir semua industri misalnya manufaktur, kesehatan, pertanian, dan lain sebagainya. Lantas, apa pengertian prototype? Lalu, apa fungsi dan manfaat prototype? Tenang, di artikel ini Dewaweb akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara ringkas. Simak sampai akhir, ya! Pengertian Prototype Secara umum, prototype adalah model, skalabilitas, atau standar ukuran yang dibentuk berdasarkan suatu skema rancangan sistem. Tujuannya yaitu untuk menguji proses kerja dan konsep sebuah produk sebelum diedarkan. Prototype memungkinkan developer dan user berinteraksi dengan model tersebut secara langsung tanpa perlu membuat real produk. Dengan kata lain, prototipe bukanlah produk jadi yang sudah siap dirilis. Prototype merupakan purwarupa atau pemodelan produk yang dibuat untuk kebutuhan awal pengembangan, baik produk fisik maupun digital. Selain itu, prototype membantu developer mengetahui lebih awal kesalahan dan kekurangan fitur produk sebelum resmi dirilis dan disebarluaskan. Pada dasarnya, fungsi prototype adalah untuk mengolah sebuah ide menjadi sesuatu yang berwujud fisik sehingga dapat dirasakan, dimainkan, dan diuji coba. Dengan keberadaan sebuah prototype, maka akan didapatkan feedback yang maksimal baik dari klien maupun pengembang/desainer. Dengan begitu, kegagalan dan kesalahan dapat diminimalisir. Selain itu, fungsi prototype adalah untuk mengembangkan skema rancangan produk hingga akhirnya menjadi produk final yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Kebanyakan developer secara terbuka menerima berbagai masukkan dan feedback dari pengguna agar program dapat dibangun dengan fitur dan fungsi yang lengkap. Selain berperan sebagai penghubung developer dan pengguna, fungsi prototype adalah untuk menekan biaya produksi. Pasalnya, pengembang tidak lagi membutuhkan proses trial and error sehingga beban biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih hemat. Selain itu, adanya prototype juga meringankan beban kerja tim pengembang dan proses pengerjaannya pun dapat dilakukan secara cepat. Manfaat Prototype Prototype memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan ketika mengembangkan produk, di antaranya sebagai berikut 1. Menghemat biaya produksi Pembuatan prototype sekilas terlihat memerlukan biaya besar, terutama di tahap awal pengembangan. Namun jika ditinjau secara keseluruhan, manfaat prototype tentunya dapat menghemat biaya produksi. Pasalnya terdapat realisasi konsep serta evaluasi hasil dari percobaan tertentu, dimana hal ini menjadikan pembuatan prototype jauh lebih cepat dan hemat biaya. 2. Memudahkan presentasi produk Manfaat prototype selanjutnya yaitu memungkinkan developer menuangkan sekaligus mempresentasikan konsep dan ide produk kepada investor dan calon pengguna. Tanpa prototype, pengembang akan kesulitan menggambarkan ide produk jika bermodal teori-teorinya saja. 3. Menjadi acuan untuk pengembangan produk Prototipe juga memungkinkan pengembang untuk membuat sebuah produk baru di masa yang akan datang. Kebutuhan pasar terhadap jenis produk baru dapat dianalisis berdasarkan prototype yang ada saat ini. Selain itu, prototype sering memunculkan gagasan dan ide kreatif, baik untuk update maupun pembuatan produk baru. 4. Memberi visi lebih nyata Prototype bukanlah sekedar teori, melainkan model sekaligus sampel dalam bentuk nyata. Gambaran produk dibuat detail, jelas, dan riil, sehingga developer, pengguna, maupun investor dapat melihat visi produk secara gamblang. Terlepas dari itu, adanya prototype memungkinkan diskusi seluruh pihak terkait menjadi lebih mudah. 5. Mengetahui kebutuhan pengguna lebih dulu Manfaat prototype selanjutnya yaitu dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu dan tim-mu dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna sehingga proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat. 6. Menjadi wadah keinginan pengguna Mirip seperti manfaat sebelumnya, prototype juga bermanfaat untuk menjadi tempat di mana klien bisa memberikan masukan secara bebas. Hal ini akan sangat berguna untuk menilai fitur dan fungsionalitas produk sebelum dirilis. Selain itu, masukan pengguna juga bisa memunculkan ide lain misalnya penambahan fitur baru di masa yang akan datang. Contoh Prototype Berdasarkan sistemnya, ada beberapa contoh prototype yang harus kamu ketahui, di antaranya 1. Paper Prototype Sesuai namanya, media yang digunakan paper prototype untuk menggambarkan ide dan konsep produk adalah kertas. Contoh prototype jenis ini memang sangat simpel, namun penggunaannya cukup efektif karena memberikan sejumlah opsi terkait kekurangan prototype. Kekurangan yang dimaksud di antaranya termasuk fungsionalitas dan sisi tampilan produk. 2. Low Fidelity Prototype Low fidelity prototype merupakan contoh prototype yang biasanya berupa gambar sketsa produk. Prototype ini umumnya digunakan untuk menggambarkan alur atau tata cara menggunakan produk. Meski unggul dalam penyampaian mekanisme, prototipe ini memiliki kelemahan di mana tampilan disajikan hanya berbentuk sketsa dengan warna dominan hitam atau abu-abu. 3. High Fidelity Prototype Contoh prototype ketiga adalah high fidelity prototype, di mana prototipe ini mempunyai tampilan yang hampir menyerupai produk asli. Adanya high fidelity prototype memungkinkan developer dan pengguna seolah-olah merasakan sensasi menggunakan produk secara lebih nyata. Prototype ini biasanya digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan website. Baca Juga Mau jadi Web Developer? Ini tugas-tugasnya! Sudah Tahu Apa Itu Prototype? Sejauh ini kamu tentu sudah tahu apa itu prototype mulai dari pengertian, fungsi, hingga manfaatnya. Jadi, prototype adalah purwarupa atau model yang lebih sederhana dari suatu produk yang menyerupai wujud aslinya. Prototype ini bisa disentuh, dimainkan, dan diuji coba untuk kemudian meninjau apa saja yang harus diperbaiki atau dihilangkan. Tujuan penggunaan prototype untuk pengujian kinerja dan konsep suatu produk sebelum dirilis secara resmi. Selain itu, fungsi prototype adalah sebagai model uji coba agar bisa meminimalisir kesalahan pada model aslinya nanti. Prototype memiliki sejumlah manfaat, di antaranya yaitu Menghemat biaya produksi; Memudahkan presentasi produk; Menjadi acuan pengembangan produk; Memberi visi lebih nyata; Mengetahui kebutuhan pengguna lebih dulu; dan Menjadi wadah keinginan pengguna. Demikian artikel ini semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!
Sketsaialah sebuah ungkapan yang paling esensial, yang juga memiliki suatu fungsi sebagai media dalam proses kreativitas dan juga sekaligus sebagai sebuah karya. 6. Effendi. Sketsa yakni sebuah perpaduan dari melihat, merasakan, menghayati, dan juga berpikir, ekspresi, empati serta bersikap. Sketsa ini juga merupakan sebuah kepekaan dari suatu
Pengembangan produk perangkat lunak saat ini mengalami perkembangan dari sisi tampilan dan berfokus pada pengalaman pengguna atau UI/UX Design. Hal tersebut akan mengarah pada sebuah prototype purwarupa aplikasi yang bertujuan untuk mengetahui lebih awal bentuk produk yang sedang dalam proses pembuatan dari sebuah prototype, apa saja metode, dan jenisnya. Pada artikel ini, kami akan membahas setiap hal tersebut sehingga pemahaman anda mengenai proses pembuatan prototipe menjadi lebih mudah dan mampu mengimplementasikannya pada proyek yang lebih Itu PrototypePrototype adalah bentuk skema rancangan sistem membentuk model dan standar ukuran atau skalabilitas yang akan dikerjakan menjadi sebuah produk. Setiap pengembang maupun pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model tersebut tanpa harus membuat produk prototipe ini menyesuaikan dengan kebutuhan awal software development. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui beberapa fitur dan fungsi yang telah terdefinisikan sebelumnya sehingga mampu mengetahui kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan dan merilis produk secara disimpulkan bahwa, prototype bukan merupakan produk akhir namun bersifat uji coba. Penggunaan prototipe dapat mengurangi kesalahan saat digunakan pengguna atau user. Terdapat pula istilah prototyping yang mempunyai makna yaitu proses pembuatan bentuk awal dari sebuah produk atau PrototypeTujuan utama prototype adalah membuat produk yang sedang dalam proses rilis sesuai dengan permintaan user atau pasar. Oleh karena itu, peran dari prototype adalah menjadi penghubung antara produsen dan konsumen untuk dapat mewujudkan produk berupa perangkat lunak tepat prototipe mampu menghemat biaya produksi dan tidak memerlukan proses “trial and error” sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan dan beban biaya pengeluaran oleh tim Prototype pada UX DesignModel akhir dari pengembangan UX User Experience adalah sebuah prototype. Berikut merupakan beberapa jenis dari model prototipe berdasarkan UX Design atau Desain Pengalaman Pengguna, antara lain1. SketchSketsa atau Sketch Foto UnsplashSketch atau sketsa adalah gambar dibuat dengan pensil atau alat tulis lain di atas kertas dan tanpa membutuhkan biaya mahal. Umumnya, sketch digunakan dalam tahap pembuatan desain awal untuk perancangan suatu berfungsi untuk mengetahui kelemahan dari desain yang dapat menimbulkan permasalahan dari sisi pengalaman bagi pengguna. Sketch juga termasuk ke dalam contoh model low-fidelity karena desainer dapat merekayasa ulang proyek desain secara cepat dengan biaya WireframeMetode wireframe Foto UnsplashWireframe adalah konsep berpusat pada penyusunan tata letak desain dengan unsur elemen berupa konten. Sebagian besar model wireframe menggunakan skala berwarna abu-abu dan hitam. Jenis prototype ini juga termasuk ke dalam low-fidelity karena tim desainer dapat membuat sketsa dengan bantuan tool seperti Whimsical, Balsamiq, Figma, dan lainnya. Proses wireframing sendiri tidak memerlukan waktu lama sehingga tim desainer pada umumnya menerapkannya untuk kebutuhan proyek MockupFoto UnsplashJenis terakhir adalah mockup, yaitu desain yang sepenuhnya dibuat berdasarkan kombinasi warna, tata letak, tipografi, dan konten di dalamnya. Mockup sendiri dapat merepresentasikan produk akhir secara lebih jelas dan tampak high-fidelity karena dimana proses pembuatan akan memakan waktu lebih lama daripada kedua jenis prototipe sebelumnya. Namun, hasil prototype ini lebih spesifik untuk dapat memberikan contoh produk yang mendekati kebutuhan dari Anda juga harus mengenal tahapan dari metode prototyping untuk memudahkan Anda mengatur sumber daya dalam membuat sebuah purwarupa. Apa saja tahapan dari metode prototype tersebut? Berikut adalah rincian langkah-langkahnyaMelakukan pengumpulan informasi dan observasi awal;Membuat prototype berdasarkan hasil analisa yang diperoleh;Melaksanakan proses evaluasi terhadap model yang berhasil tim desainer buat;Melakukan pengujian testing terhadap produk hasil prototyping;Melaksanakan pengujian ulang terhadap sistem sebelum masuk pada perilisan modelMengujicobakan sistem prototyping kepada user dan stakeholders terkaitContoh PrototypeBerikut ini merupakan beberapa contoh dari pembuatan sistem prototipe dalam membangun produk aplikasi, sebagai berikut1. Contoh Prototype KertasFoto UnsplashPaper prototype merupakan contoh model demo produk dengan bantuan media kertas dan alat tulis secara sederhana. Hasil akhir dari desain produk tersebut mampu memberikan beberapa opsi terkait kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas Contoh Model Low FidelityFoto UnsplashContoh selanjutnya, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan desain. Namun, tampilannya masih berupa sketsa dengan dominan warna hitam atau abu-abu saja. Adapun kelebihan dari low-fi yaitu sudah dapat memberikan gambaran terkait jalannya proses interaksi melalui beberapa Contoh Model High FidelityFoto UnsplashUntuk contoh terakhir, adalah desain dengan tampilan visual yang lebih kompleks dan dapat merepresentasikan produk dari sisi UI User Interface dengan memadukan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan baik. Pembuatan proses prototyping ini dapat dilakukan dengan bantuan tools berupa figma atau Adobe high fidelity ini merupakan sebuah contoh dari prototype visual. Prototipe visual cenderung menitikberatkan purwarupa pada tampilan seperti bentuk dan Contoh Prototype Menggunakan HTMLFoto UnsplashMetode ini terbilang cukup rumit karena sample jenis ini khusus untuk desainer yang memiliki kemampuan dan pemahaman lebih terkait coding dan bahasa ini tersusun atas HTML dasar yang mampu menghemat resource waktu untuk proses pembuatannnya. Dengan adanya metode ini, diharapkan mampu memudahkan dalam pengembangan purwarupa prototipe di masa PrototypeBanyak sekali keuntungan dari pemanfaatan prototipe. Berikut beberapa manfaat prototype adalah sebagai berikut1. Mengetahui Kebutuhan Pengguna Lebih AwalDengan penerapan prototype, maka tim pengembang dan desainer mampu mengetahui apa saja prioritas kebutuhan dari user agar menciptakan produk yang lebih sesuai. Oleh karena itu, proses pengembangan lebih cepat dan dapat menyesuaikan deadline yang telah Menghemat Biaya Pengembangan ProdukKeuntungan yang kedua, mampu menghemat dan mengurangi biaya pengembangan seminimal mungkin sehingga alokasi pendanaan dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain. 3. Mendapatkan Gambaran secara Lebih KonkretManfaat yang terakhir, dengan adanya prototype maka dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan konkret dengan membuat tampilan sketsa baik secara low atau Memudahkan dalam Presentasi ProdukDengan adanya prototype, developer mampu memahami alur atau desain dari tampilan yang akan dibuat dengan lebih tepat. Sehingga, penggambaran ide produk mudah untuk dipahami dan tidak hanya bermodal teori Menampung Keinginan PenggunaPengembang aplikasi sangat terbuka untuk menerima berbagai masukan dari klien atau pengguna produk, terkait dengan hasil prototype yang telah dibuat. Hal tersebut berguna untuk dapat menilai kelayakan sebuah fitur dan fungsionalitas dari produk yang akan dirilis. Pendapat atau masukan dari pengguna sistem dapat memunculkan gagasan lain untuk menambahkan fitur baru di masa Studio menyediakan jasa desain website untuk mewujudkan website impian dengan tampilan menarik dan fitur tepat guna.
. 86 239 105 26 409 491 337 391